Wednesday, 22 January 2020

Hamil Berkesadaran


Sebelum membahas lebih jauh tentang hamil berkesadaran, kita bahas dulu apasih pengertian dari sadar.
Mernurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat tau dan mengerti.
Jadi hamil berkesadaran adalah sadar atau "merasa'' sedang hamil sehingga segala tindakan yang akan dilakukan akan didasari dengan niat dan fokus. Niat dan fokus ini sebaiknya dimulai dari sejak sebelum kehamilan. 

Menjalani Kehamilan Dengan Berkesadaran
Kehamilan merupakan sebuah perjalanan spiritual transisi kehidupan. Dimulai dengan adanya pembuahan saat sperma bertemu dengan ovum, tanda dimulainya kehamilan. Hanya butuh 10-11 minggu hasil ovulasi tersebut menjadi manusia kecil yang sudah mempunyai organ tubuh, karena selanjutnya tinggal penyempurnaan. 

Hal-hal yang Sebaiknya Diperhatikan Saat kehamilan
1. Nutrisi
    Tidak hanya bayi di dalam rahim yang membutuhkan nutrisi tetapi ibu juga membutuhkan nutrisi saat kehamilan. Bayi membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan ibu membutuhkan nutrisi untuk perkembangan tubuh ( sirkulasi darah / pembuluh darah yang kuat dan elastis), rahim yang kuat dan kokoh, dan plasenta yang kuat. 
    Plasenta yang sehat akan mencegah terjadinya IUGR (intra uterine growth retardation), lahir prematur, hipertensi dan keguguran
2. Mempertahankan Emosi
    Pada saat kehamilan emosi ibu cenderung fluktuaktif karena dipengaruhi oleh adanya lonjakan hormon. Ketika hamil, emosi ibu dan bayi memiliki emosi yang sama. Untuk itu penting sekali untuk menjaga kestabilan emosi saat kehamilan. Ketika ibu bahagia, bayi akan merasa bahagia, namun ketika ibu stress bayi juga akan merasakan hal yang sama.
3. Olah tubuh dan olah pikiran
    Belajarlah untuk selalu berpikir positive selama kehamilan. Belajar nafas akan membantu ibu untuk tetap berpikir secara posistive. belajarlah nafas pelan dan dalam sebelum memulai belajar nafas perut. 






No comments:

Post a Comment