Power, jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Tenaga.
Tenaga ini akan mempengaruhi kontraksi dan juga proses mendorong bayi atau
mengejan. Maka, penting sekali untuk menjaga asupan makan ibu selama proses
persalinan untuk menjaga tenaga.
1.
Kontraksi
Kuat
atau lemahnya kontraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: penerimaan
tubuh terhadap kontraksi, nutrisi, cairan serta istirahat selama proses
persalinan. Jadi, misal ternyata kontraksi kekuatannya menjadi
melemah, yang bisa dilakukan ibu dan pasangan adalah melihat kembali pada
faktor yang mempengaruhi di atas.
Braxton
Hicks / kontraksi permulaan
Tahun
1872, John Braxton Hicks, M.D., dokter berkebangsaan Inggris mendeskripsikan
pertama kali tentang kontraksi ini. Banyak orang menyebut bahwa Braxton hicks
merupakan kontraksi palsu. Kontraksi ini bisa dirasakan atau dideskripsikan
seperti ini: intensitas kontraksinya irregular (tidak tentu), tidak
berfrekuensi, tidak dapat diprediksi datangnya, tidak beritme atau pola, lebih
dirasakan tidak nyaman intensitas atau frekuensinya tidak bertambah. Jika bisa
mengambil pandangan positif dari Braxton ini, dapat dikatakan bahwa kontraksi
yang dirasakan oleh ibu seperti kontraksi latihan atau kontraksi permulaan
sebelum merasakan kontraksi yang jauh lebih intens dan kuat.
His / kontraksi intens
His
dapat diistilahkan sebagai kontraksi yang intens atau kontraksi persalinan
sebenarnya. Kontraksi yang berprogres melahirkan ditandai dengan kontaksinya
yang semakin teratur, semakin sering, dapat diprediksi datangnya karena sudah
berpola atau beritme (misal per dua atau tiga menit sekali), dan intensitas
atau frekuansinya akan bertambah. Ibu akan cenderung
merasakan daerah fundus (bagian atas rahim) akan terasa jauh lebih
keras saat kontraksi persalinan, karena serabut-serabut otot bagian atas lebih tebal
jika disbanding daerah bawah.
Indikator
kekuatan sebuah his adalah ringan, sedang dan kuat, bukan sakit atau tidak
sakit. Sakit atau tidak sakit merupakan sebuah respon terhadap kontraksi yang
lebih kuat. Hal ini berdasarkan dari penjelasan di dalam partograf (alat untuk
mengetahui sebuah kemajuan persalinan). Untuk bersalin per vagina, ibu
membutuhkan kontraksi yang semakin lama semakin kuat untuk bisa segera bertemu
dengan bayinya. Semakin kuat kontraksi yang ibu rasakan, pembukaan akan semakin
mengikuti.
2.
Mendorong atau mengejan
Mendorong
atau mengejan merupakan sesuatu hal yang sangat instingtif. Untuk bisa
mendapatkan insting ini, ada baiknya dilatih dengan melatih nafas. Jika saat
mendorong bayi, ibu sudah sampai pada saat insting, maka proses mendorong bayi
akan lebih efektif.
Mengejan
juga membutuhkan tenaga dan energy, itu kenapa sebaiknya ketika proses
persalinan, ibu sebaiknya berusaha untuk bisa memenuhi asupan makan dan minum
dengan baik.
No comments:
Post a Comment