Air Ketuban merupakan cairan di dalam rahim yang berfungsi untuk melindungi bayi dari goncangan, benturan atau gangguan lainnya dari luar. Air ketuban ini merupakan pendukung vital kehidupan bayi di dalam rahim.
Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan ketuban menjadi pecah atau rembes, salah satunya adalah karena bakteri di dalam vagina. Ketuban pecah bisa ditandai dengan keluarnya cairan dari dalam vagina. Cairanyang mengalir dari dalam vagina ini bisa dicheck untuk memastikan apakah ketuban atau bukan dengan menggunakan kertas lakmus.
Ada dua macam kertas lakmus, berwarna pink dan bitu. Kertas warna pink, jika hasilnya positive akan ditandai dengan berubah warna menjadi ungu atau biru keunguan, jika kertas yang dipakai yang berwarna biru, positive ketuban akan ditandai dengan kertas tidak berubah warna atau tetap berwarna biru. Jika hasilnya negative, bukan ketuban maka bisa jadi itu adalah cairan vagina yang bersifat encer, sehingga konsistensinya seperti ketub
Ketuban Pecah itu Bagiamana ya?
Kebanyakan ibu hamil yang ditemui mengatakan bahwa takut, cemas, khawatir jika ketuban pecah. Ketuban pecah memang, salah satu yang dikhawatirkan oleh ibu hamil selain induksi persalinan. Semua ibu pasti tidak menginginkan hal ini terjadi, namun jika ketuban memang pecah, hal ini tidak dapat dihindarkan. maksudnya jika ketuban pecah, maka kemungkinan selaput ketuban tidak akan menutup kembali kecuali jika pecah pada usia kehamilan yang relatif muda.
Selaput ketuban yang pecah atau merembes, maka cairan yang ada di dalamnya akan terus menerus keluar. ibarat balon yang terisi air, jika balonnya pecah maka air yang ada di dalamnya akan terus menerus keluar. Merembes dapat ditandai dengan keluarnya ketuban sedikit-sedikit dan pada saat ibu bergerak, sedangkan pecah ditandai dengan keluar banyak yang terus-menerus.
Apa yang sebaiknya dilakukan??
Biasanya jika ketuban pecah dan mengalir banyak maka ibu diminta bedrest supaya air ketuban semakin tidak keluar banyak dan habis di dalam. Ketika selaput ketuban pecah hal dasar yang dilakukan ibu adalah tetap tenang, ketika tenang ibu akan lebih tau apa yang sebaiknya dilakukan. Namun, jika ibu panik maka bisa jadi ibu akan menjadi lebih gugup
Aman tidak ya Jika Ketuban Pecah?
Sebenernya air ketuban mengandung banyak oksitosin, oksitosin inilah diperlukan untuk menstimulus hadirnya kontraksi. Persalinan Vagina membutuhkan kontraksi yang semakin lama semakin kuat untuk mendorong mulut rahim membuka dan bayi keluar dari vagina. Jika ibu tenang, pecahnya ketuban ini akan membantu ibu mendapatkan oksitosin yang berlimpah, sehingga ibu akan merasakan kontraksi dengan sealami mungkin.
Namun jika ibu takut, cemas dan khawatir maka hormon Adrenaline yang akan telepaskan oleh otak. Hormon Adrenalin ini akan memblok terlepasnya hormon oksitosin yang menstimulus kontraksi. Itu kenapa ketika ibu takut, maka kontraksi tidak akan ibu rasakan dan dapat terstimulus dari pecahnya ketuban ini.
Jadi penting sekali untuk ibu bisa melakukan manajemen emosi ketika ketuban sudah pecah. Ibu membutuhkan ketenangan emosional agar pecahnya ketuban dapat menstimulus hadirnya kontraksi persalinan.
No comments:
Post a Comment