Saturday, 2 September 2017

Masa Transisi dalam Proses Persalinan

Beberapa dari kita mungkin awam dan bertanya-tanya apa itu masa transisi dalam proses persalinan. Masa transisi merupakan waktu dimana ibu bersalin mengalami peningkatan perubahan emosional, biasanya dimulai dari pembukaan 8. Pada saat ini terjadi perubahan pola kontraksi yang tadinya untuk membuka mulut rahim menjadi kontraksi yang lebih kuat dan ekspulsif untuk mendorong bayi keluar.

Beberapa ibu akan melewati fase ini dengan mudah, dan beberapa akan melewatinya dengan merasakan adanya peningkatan perubahan emosional biasanya diluapkan dengan perasaan ingin mengeluarkan suara( teriak, raungan, menangis, desahan), takut, menyerah terhadap proses atau menginginkan diberikan intervensi ( ILA, pidural, atau SC ). Pada kondisi ini, seorang ibu membutuhkan support, dukungan, dan empathy, penuh dengan cinta bukan dukungan penuh dengan judging (penghakiman). Sebagai pendamping (suami, keluarga, doula) pada saat ibu dalam masa ini sebaiknya tinggal di tempat, jangan meninggalkan, bantulah dengan teknik-teknik mengurangi rasa nyeri supaya ibunya merasa aman, nyaman, dan tersupport sehingga fase ini berjalan dengan baik, lancar dan lebih cepat.

Pahamilah sebenarnya proses ini akan berjalan dengan cepat bahkan hanya 30 menit, ketika seorang ibu mendapatkan dukungan penuh cinta. Dan menjadi fase lama ketika ibu tidak bisa mengkoping reaksi yang ditimbulkan dari masa transisi ini.

Pada masa transisi proses recall terhadap trauma, masalah yang belum terselesaikan dan kejadian masa lalu yang tidak menyenangkan dapat terjadi. Trauma seksual juga dapat terjadi pada masa ini. Hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir recall adalah dengan berdamai dan healing terhadap segala trauma dan sesuatu yang membebani pikiran sebelum proses persalinan terjadi.

No comments:

Post a Comment