1. Persalinan
Dibagi menjadi beberapa Tahapan. Di Indonesia, secara teori dibagi
menjadi 4 tahapan atau biasa kami menyebutnya kala, sedang di luar
negeri kebanyakan membagi menjadi 3 kala saja.
1. Kala I (satu)
Kala merupakan
periode dimana uterus (rahim) berkontraksi menipiskan dan membuka serviks
(mulut rahim). Dalam Kala Idibagi lagi menjadi beberapa fase, diantaranya :
- Fase laten, Fase laten dimulai dari pembukaan 1-3. Biasanya kontraksi masih ringan dan durasinya belum lama. Proses pembukaan 1-3 ini tidak pernah ada yang tau sampai kapan, jadi tidak ada patokan yang pasti berapa lama proses ini.
- Fase aktif, Fase aktif dimulai dari pembukaan 4 sampai pembukaan 10. Kontraksinya sudah mulai intens dan dibagian fundus lama-lama akan terasa keras seiring dengan pembukaan bertambah.
- Transisi, Di dalam fase aktif, terdapat salah satu periode atau fase yang penting yaitu transisi. Periode ini merupakan periode terpendek, terjadi perubahan jenis kontraksi dari kontraksi untuk membuka serviks menjadi kontraksi ekspulsif (mendorong bayi) dan juga perubahan otot yang dominan bekerja. Pada fase ini banyak wanita mengalami perubahan emosional. Tahap ini juga ibu kadang mulai menyerah dan memilih untuk melakukan SC, dukungan pada saat peristiwa ini sangat penting. Fase trasisi biasa terjadi ketika ibu mulai pembukaan 8.
Kala 2 merupakan
periode persalinan dimulai dari pembukaan lengkap sampai seluruh tubuh bayi
keluar dari vagina. Selama proses ini ibu akan mengalami perasaan yang semakin
kuat untuk mendorong bayi dan kepala
bayi akan terus turun melewati rongga panggul sampai bayi lahir sempurna.
Selama 9 bulan
bayi berada di dalam rahim ibu dalam keadaan gelap, untuk itu berusahalah tetap
menjaga mata bayi dengan meredupkan lampu. Hal ini dilakukan untuk memberi
waktu kepada mata bayi untuk beradaptasi dari tempat gelap (dlm rahim) ke
tempat baru.
Letakkan bayi
Anda di atas perut agar bayi tetap merasakan kehadiran penuh cinta dan tundalah
prosedur yang tidak perlu diperlukan.
3. 3. Kala 3
Kala 3 biasa
disebut juga dengan tahap pegeluaran plasenta.
Rasa emosial saat Anda melakukan skin to skin kontak terhadap bayi
merangsang hipotalamus untuk tetap melepaskan hormone oksitosin. Hormon ini
tetap berperan untuk menjaga uterus tetap berkontraksi. Kontraksi yang ada akan
membuat plasenta lepas dari dinding rahim.
Tali pusat dan
plasenta akan terus berdenyut dan membawa oksigen ke bayi sampai saat bayi
belajar untuk menarik napas pertama.
Tali pusat bisa
di potong setelah berhenti berdenyut utk mendapatkan transpor HB, oksigen dan
darah secara menyeluruh.
4. Kala 4
Periode setelah plasenta lahir sampai 2
jam. Pada saat ini uterus tetap berkontraksi untuk mejaga agar pembuluh darah
yang terbuka berkontraksi dan mencegah terjadinya perdarahan. Pada fase ini sangat penting untuk melakukan bonding kepada bayi melalui skin to skin kontak. Banyak penelitian mengatakan bahwa skin to skin kontak sangat berpengaruh pada kedekatan ibu dan bayi, selain itu juga berpengaruh pada produksi asi.
Hamil memang selalu sarat dengan pengalaman aneka rupa, setiap bumil pasti punya cerita unik dan berbeda. hehehe :*
ReplyDelete