Sebelum membahas lebih jauh tentang hamil berkesadaran, kita bahas dulu apasih pengertian dari sadar.
Mernurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sadar artinya merasa, tau atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat tau dan mengerti.
Jadi hamil berkesadaran adalah sadar atau "merasa'' sedang hamil sehingga segala tindakan yang akan dilakukan akan didasari dengan niat dan fokus. Niat dan fokus ini sebaiknya dimulai dari sejak sebelum kehamilan. Menjalani Kehamilan Dengan Berkesadaran Kehamilan merupakan sebuah perjalanan spiritual transisi kehidupan. Dimulai dengan adanya pembuahan saat sperma bertemu dengan ovum, tanda dimulainya kehamilan. Hanya butuh 10-11 minggu hasil ovulasi tersebut menjadi manusia kecil yang sudah mempunyai organ tubuh, karena selanjutnya tinggal penyempurnaan. Hal-hal yang Sebaiknya Diperhatikan Saat kehamilan 1. Nutrisi Tidak hanya bayi di dalam rahim yang membutuhkan nutrisi tetapi ibu juga membutuhkan nutrisi saat kehamilan. Bayi membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan ibu membutuhkan nutrisi untuk perkembangan tubuh ( sirkulasi darah / pembuluh darah yang kuat dan elastis), rahim yang kuat dan kokoh, dan plasenta yang kuat. Plasenta yang sehat akan mencegah terjadinya IUGR (intra uterine growth retardation), lahir prematur, hipertensi dan keguguran 2. Mempertahankan Emosi Pada saat kehamilan emosi ibu cenderung fluktuaktif karena dipengaruhi oleh adanya lonjakan hormon. Ketika hamil, emosi ibu dan bayi memiliki emosi yang sama. Untuk itu penting sekali untuk menjaga kestabilan emosi saat kehamilan. Ketika ibu bahagia, bayi akan merasa bahagia, namun ketika ibu stress bayi juga akan merasakan hal yang sama. 3. Olah tubuh dan olah pikiran Belajarlah untuk selalu berpikir positive selama kehamilan. Belajar nafas akan membantu ibu untuk tetap berpikir secara posistive. belajarlah nafas pelan dan dalam sebelum memulai belajar nafas perut.
Pemeriksaan dalam? apa sih yang terlintas di dalam benak pikiran kita ketika mendengar pemeriksaan dalam? Ya, pemeriksaan dalam identik dengan tindakan saat proses persalinan.
Periksa Dalam atau Vaginal Toucher (VT) adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam vagina. Bidan biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam pada saat ibu sudah memasuki proses persalinan. Tujuan dari dilakukan pemeriksaan ini sebenernya adalah untuk mengetahui kemajuan persalinan (pembukaan, penipisan, penurunan kepala / bagian terendah janin), untuk mengetahui juga keadaan ketuban serta menilai adanya komplikasi atau penyulit.
Saat bidan melakukan pemeriksaan dalam ada beberapa hal yang biasanya mereka akan lihat saat tangan bidan ada di dalam vagina. Beberapa hal yang bidan akan nilai saat pemeriksaan dalam:
1. Vulva dan vagina, biasanya dilihat adakah infeksi atau adanya penyakit menular
2. Untuk menilai keadaan dan konsistensi portio, ketebalan dan penipisan mulut rahim
3. Menilai sejauh mana mulut rahim (serviks) mengalami pembukaan
4. Menilai selaput ketuban apakah masih untuk atau sudah pecah
5. Melihat presentasi ( apakah ubun-ubun besar atau ubun-ubun keci atau bagian yang lain) dan posisi janin ( misal kepala, akan dilihat ubun-ubun baik ubun besar atau kecil mengarah di jam berapa)
6. Mengetahui seberapa turunnya bagian terendah janin, biasanya mereka akan melihat dari bidang khayal (hodge 1-4)
7. Adanya penyusupan kepala (molase)
Namun, pada beberapa kasus pemeriksaan dalam tidak boleh dilakukan. Contoh kasus yang tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam adalah plasenta previa dan terjadi perdarahan. Pada kasus ketuban pecah dini dan persalinan prematur, biasanya juga tidak akan sering untuk dilakukan pemeriksaan dalam.
Seberapa jam sekali pemeriksaan dalam dilakukan??
Tenaga kkesehatan akan melakukan pemeriksaan dalam biasanya per 4/6 jam sekali atau jika terjadi indikasi misalnya ketuban pecah atau adanya dorongan untuk mengejan.
Passenger berhubungan dengan penumpang atau bayi yang ada
di dalam rahim. Passenger ini dipengaruhi oleh ukuran bayi kehamilan ke berapa
/ anak ke berapa) dan posisi bayi / (presentasi dan posisi).
Seiring usia kehamilan bertambah, bayi akan
semakin masuk ke dalam panggul dan kepalanya semakin mengunci dan disebut
dengan engagement a.k.a dropping atau lightening. Beberapa kasus bayi akan masuk ke dalam panggulmendekati
proses kontraksi atau saat proses
persalinan itu terjadi.
Ada 8 variasi posisi kepala bayi di dalam rahim,
seperti gambar di bawah, namun hanya akan dibahas posisi bayi yang memudahkan
dan membuat proses persalinan menjadi lama ( membutuhkan waktu lebih lama
a.Posisi
kepala OA
Posisi
kepala OA (occiput anterior/ubun-ubun kecil, left occiput anterior (LOA), right
occiput anterior (ROA) dan left occiput transfer (LOT) merupakan posisi ideal
atau posisi optimal, bayi dengan posisi anterior akan sangat mudah untuk
mengubah menjadi posisi vertex (dimana dagu menempel ke dada). Saat posisi
vertex (puncak kepala), diameter kepala bayi menjadi diameter paling kecil
sehingga akan memudahkan kepala bayi untuk turun dan biasanya proses
persalinannya menjadi lebih mudah.
b.Posisi
kepala OP
Posisi kepala right occiput posterior, left
occiput posterior, right occiput transverse dan occiput posterior merupakan
posisi yang tidak ideal pada bayi untuk masuk ke dalam panggul. Posisi ini
membuat diameter kepala bayi lebih besar. Ibarat kata kepala bayi akan mentok
dengan ukuran panggul ibu, sehingga saat bayi berupaya melakukan rotasi
internal, ibu akan cenderung nyeri di daerah sakrum, sakrum ibu akan terlihat
menonjol jika diraba.
Ada
beberapa cara yang dipakai untuk memposisikan kepala bayi, missal dengan
rebozo, forward leaning inversion dan cat cow pose.
Tanggal 29 September 2019, Komunitas VBAC berkolaborasi dengan Babaran mengadakan WAG bersama Arifatun selaku founder Babaran dengan tema "Yuk Persiapkan VBACmu dimulai dari Gizi"
13 Juni 2019, hari dimana Arifatun sebagai founder
babaran.id mendapat kesempatan untuk berbagi bersama Mahasiswa Kebidanan (
Midwifery Program, Faculty of Health and Science)di Universitas Ljubjana, Slovenia. Pada
kesempatan kali itu, Ari (sapaan akrab) berbagi mengenai Sistem Kebidanan di
Indonesia.
Ini adalah kali pertama beliau berbagi dengan Mahasiswa di
Luar Negeri, serta menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar kuliah.
Tentunya sangat deg-deg an awalnya, karena pertama kali dengan pengantar bahasa
yang berbeda. Sangat mengesankan untuk berbagi di sana. Tentu saja, Ari sangat
senang bisa mendapatkan kesempatan berbagi di Negara lain.
Ada banyak perbedaan tugas dan tanggung jawab antara Bidan
di Indonesia dengan Bidan di Slovenia. Bidan Indonesia ternyata lebih mempunyai
peran dan tanggung jawab lebih banyak di banding di Slovenia, karena ruang
kerja bidan di sini lebih banyak, karena bisa kerja di RS pemerintah maupun
swasta, puskesmas, klinik bidan atau pun dapat mendirikan praktek secara
mandiri.
Selesai Ari memberikan kuliah tentang kebidanan di
Indonesia. Nastja Pavel (Dosen Kebidanan di Universitas Ljubjala, Slovenia),
memaparkan tentang Universitas Ljubjana dan Kebidanan di Universitas tersebut. Lulusan kebidanan di Universitas Ljubjana, Slovenia diharapkan dapat berkontribusi dan memiliki keahlian dalam bidang:
Kesehatan reproduksi
Promosi kesehatan
Konseling keluarga berencana
Edukasi kesehatan
Otonomi untuk memantau kesehatan pada ibu hamil
Menyediakan pelayanan perempuan selama
kehamilan, persalinan, dan periode postpartum
Pemeriksaan bayi baru lahir dan bayi
Konseling menyusui
Memberikan dukungan pada keluarga
Membantu perempuan menopause dan perempuan dalam
masalah ginekologi